Posts

Showing posts from September, 2017

apakabarmu wahai ransel milik dia yang pernah karib

kamu kukenali begitu saja tampak belakang, ransel yang begitu akrab ransel yang pernah memuat titipan belanjaanku ransel yang kamu letakkan hati-hati di sudut kamar apartemenku ransel yang selalu kamu bawa ketika kita berjalan-jalan ransel yang menjadi bagian dari dirimu dulu dan sore kemarin ransel itu menyapaku pelan membuatku terhempas ke masa itu ketika memanggil namamu mengetik namamu dan bisikkan namamu begitu mudah sekarang bahkan lidahku kelu bibirku kaku untuk sekedar berbagi senyum apalagi meneriakkan namamu mengalahkan azan maghrib di antara riuh pengendara yang bersegera pulang lampu merah dan ranselmu kalau bisa kita jangan sering-sering bersisian lagi di jalanan mengganggu kosentrasiku saja dan membuat hatiku sendu kelabu

donor darah for sure

Sungguh menakjubkan ketika saya melihat kantung 350 ml itu penuh dan berwarna merah pekat. Itu darah  yang awalnya ada dalam jalinan pembuluh darah dan dipompa jantung saya, mengalir melalui jarum dan selang, menuju kantung yang perlahan memerah dan menjadi berat. Akhirnya cita-cita saya mendonorkan darah kesampaian juga, setelah gagal dua kali karena Hb yang tidak cukup (Hb untuk bisa mendonor harus lebih dari 12,5). Kadang ketika kita tidak terlalu berharap, itu malah mungkin. Sore itu, saya hanya berniat menemani seorang teman yang ingin mendonor sambil mencoba peruntungan. saya melakukan beberapa hal ini agar Hb saya cukup : olahraga pagi 40 menit, menambah sebutir telur rebus dalam sarapan, tiga buah jeruk, tidur siang, dan minum yang banyak. dan saya berharap sekantung darah saya itu, yang diambilnya dengan menusuk kedua belah lengan (percobaan pertama, pembuluh darah saya bengkak lalu pindah kursi untuk mencoba lagi lengan sebelahnya), disertai doa agar darah terus b

aku ingin padamu

aku ingin padamu untuk detik ini bukan karena kemarin kita atau obsesiku pada besok kita aku ingin selalu berbincang denganmu membaca jawabmu baik-baik mendengar tanpa ada asumsi aku ingin hari yang damai untukmu meski riuh pertanyaanku (tentangmu di sana) (berusaha) menjaganya agar tak berlebihan apalagi kehilangan makna aku ingin merinduimu seadanya dalam sepenuh-penuh rasa dan penerimaan yang  tak ada habisnya

mungkin cinta

cinta itu, mungkin.. ucapan selamat pagi yang biasa saja, namun entah kenapa, memberikan energi terlalu besar sehingga harus dihabiskan empat putaran jalan cepat di blang padang mungkin juga.. percakapan-percakapan tidak penting diwasap yang pasti dibalas, seberapa random dan anehnya pertanyaan itu, sepanjang hari, beberapa foto, dan jika terlalu spesial selarik dua larik puisi, dan berbagi tawa yang mencerahkan langit hati atau mungkin.. ucapan selamat tidur, selamat beristirahat, besok jiwa kita bersapa lagi dan mungkin cinta itu, deg-deg-an dalam telepon singkat, atau video call yang tidak diangkat karena khawatir akan semakin rindu mungkin cinta..

samangkuk besar kasih sayang

Di bumi ini, Tuhan menitipkan kasih sayang untukmu Pada beberapa orang Ayah ibumu Sanak saudaramu Sahabat-sahabat terbaikmu Dan kepadaku Ya, aku Tapi, kamu tidak pernah mau mengambil titipanmu itu di aku Tidak apa-apa, sungguh Kapan pun kamu butuh Ketuklah pintu hatiku Ketika itu, Semoga hari cerah Jadi bisa kita bentangkan tikar piknik Lalu duduk berdua sambil menikmati semangkuk besar kasih sayang titipan Tuhan catatan tentang puisi ini : larik-larik puisi ini mengalun di kepala saya. jelas. memaksa untuk mengambil pulpen, duduk dan menuliskan semuanya dalam dua menit. beberapa kata saya ganti dengan yang lebih saya suka tapi struktur masih seperti ketika kata ini terbaca di kepala. meski sering saya mendapati inspirasi puisi, tapi jarang sekali yang nyaring seperti ini. datang tiba-tiba dan saya begitu takut kehilangan bahkan satu kata. lalu saya kirimkan, karena tidak mungkin sebuah puisi datang tanpa sang inspirasi semoga puisi sebuah pertanda ya

Mentor untuk Pengembangan Diri (Perempuan sebaiknya punya beberapa)

Saya lupa, dari buku mana yang mengatakan, salah satu yang bisa membantu kita menggapai mimpi adalah seorang mentor. Mentor, buat saya tidak lain adalah seorang guru, yang bisa membantu pengembangan diri dan memberikan saran-saran agar kita bisa menjadi lebih baik secara pribadi dan profesional. Ini adalah definisi mentor secara sederhana buat saya. Saya tidak sengaja bertemu dengan mentor-mentor ini, mereka seakan disediakan oleh semesta untuk membantu saya menjadi lebih baik. Proses belajar dengan mentor ini berlangsung bertahun-tahun, dan hubungan saya dengan mentor sangat baik sampai saat ini. Saya sebagai perempuan, mungkin sangat beruntung karena, sepanjang hidup saya, saya memiliki empat orang mentor laki-laki yang sangat hebat sampai saat ini. Beliau-beliau ini memainkan peran yang sangat besar dalam perjalanan hidup saya. Mentor saya sangat berjasa dalam membuka wawasan, mendorong pengambilan keputusan, menguatkan dalam menghadapi cobaan, dan bahkan hanya sebagai pendeng

Petualangan untuk beralih ke kosmetika organik

Selama beberapa tahun di Jerman, dengan beasiswa yang seadanya, saya tidak mampu untuk memakai make up dan skin care berbahan organic atau kalau di Jerman biasa disebut BIO. Semua skin care, sabun, shampo, dan kosmetika, saya beli di DM, toko obat dan keperluan rumah tangga yang murah meriah. Untuk pelembab muka, setiap hari saya memakai bio oil yang sangat gampang dipakai kalau mau keluar rumah. Sisanya di  the Body Shop sebagai lanjutan dari deodorant dan parfum yang hemat-hemat selalu saya pakai karena belinya mahal. Tahun terakhir, saya beralih dari the Body Shop ke Yves Rocher (YR) atas saran sahabat saya Sandrine yang akrab dengan kosmetika buatan Prancis ini sejak lama. YR punya banyak sekali "gratisan" kalau beli online. Jadi saya selalu belanja online biar dapat banyak bonus. Sekembalinya ke Aceh, saya mulai melirik merk-merk kosmetika organik buatan dalam negeri di Instagram. Alasan utamanya, the Body Shop yang di atas budget saya untuk skin carenya. Saya tida