Posts

Showing posts from April, 2012

satu puisi lagi

Masih dalam rangka bergalau-galau dengan perantara kata, saya menemukan sebuah puisi yang keren di buku kumpulan puisi.  Awalnya cuma mengerti beberapa kata, ternyata setelah di cek di mesin penterjemah, tebakan saya tentang maksud puisi ini tak jauh meleset. Maafkan versi bahasa Inggrisnya yang seadanya. Cekidot.. Telefonischer Ferngruß Joachim Ringelnatz Ich grüße dich durchs Telefon, Guten Morgen, du Gutes! Ich sauge deiner Stimme Ton In die Wurzeln meines Mutes. Ich küsse dich durch den langen Draht. Du Meineinziges, du Liebes! Was ich dir – nahe – je Böses tat, Aus der Ferne bitt ich: Vergib es! Bist du gesund? – Gut! – Was? – Wieviel? – Nimm´s  leicht – Vertraue! – Und bleibe Mir mein. - - Wir müssen dieses Wellenspiel Abbrechen - -Nein ~  dir  ~ Dank! - - Ich schreibe! –  Telephone long distance greetings Joachim Ringelnatz I greet you on the phone, good morning to you good! I suck your voice sound in the roots of my courage. I

Laptop saya dan dia

Pagi itu dia tak bisa dibangunkan. Meringkuk dalam hening, lampunya berkedip-kedip sebentar. Saya duduk di sampingnya, menyentuhnya pelan. Baru saja menghapus debu yang tiba-tiba terlihat begitu jelas di permukaan. Memainkan ujung jilbab dan menatap ransel yang sesak oleh beberapa potong baju yang dijejal dengan manis. Siang itu saya harus beransel dan berkendara, esok harus menghadiri. Mengapa harus pagi ini? Saat saya tak bisa menekan nomor itu dan berbicara. Kenapa tidak seminggu lalu, ketika bahkan tengah malampun saya bisa bertanya atau menyapa. Mengapa harus pagi sebelum satu pagi ketika saya tidak bisa seperti itu lagi. Saya memutuskan membiarkannya tetap terlelap. Beberapa kali saya membangunkannya tapi sia-sia saja. Biarlah saya pergi dulu dan semoga dia telah pulih ketika saya kembali. Lalu seperti dugaan saya, dia terbangun dengan senyum paling indah ketika saya kembali. Meski ransel saya semakin berat oleh hati yang lelah menjelajah waktu dan ruang.

ternyata aku bukan mary jane-mu

  : spiderman   aku membaca eventmu di dinding itu, mengeja namamu pelan.. sekali lagi, aku ingin menulis untukmu, karena aku pernah ingin jadi bagian masa depanmu.. spidermanku, selamat menempuh hidup baru.. ternyata aku bukan mary janemu :)  jakarta, april 2012 kita pernah bicarakan masa depan ketika aku menggandeng gadis kecil dan kamu dukung bayi lucu di pundak alkisah ada sebuah rumah mungil dengan halaman yang luas (sepertinya aku akan tinggal saja mengurusmu dan anak-anak sambil mengetik novelku dan berbisnis kecil-kecilan dengan sahabatku) di beranda kita akan nikmati secangkir kopi pada suatu sore yang mendung saling mengenang masa lalu ketika kamu tak kuasa menolakku kerena aku terus memaksa sedangkan kamu masih kurus, gondrong, garing tapi tetap saja menggemaskan hingga terbawa suasana masa kini saat aku sibuk berkhayal, reka-reka mimpi, dan berdoa agar asaku jadi sesuatu yang akan ada di sepanjang masa bogor, 2002-2003

Tentang Sahabatku Uci

Seperti apa rasanya menyelesaikan Phd di usia masih sangat muda? Lulusan dari Universitas ternama dengan beasiswa dari Universitas dan beberapa penghargaan bukan pula di negeri sendiri, tapi di negeri yang sangat menghargai kekinclongan pemikiran dan canggihnya teknologi. Sahabat saya itu, sahabat saya yang rendah hatinya, yang biasa-biasa saja, yang sama-sama suka tertawa-tawa dengan volume penuh, dialah yang seperti itu. Sahabat yang suka saya culik dari depan monitor besarnya, dari officenya yang megah, hanya sekedar menikmati teh, naik bis ke tempat-tempat yang indah, dan memfotokan saya ketika saya galau. Alhamdulillah, perjuangannya berakhir dengan sangat memuaskan. Dari dialah, inspirasi itu saya dapatkan. Dialah yang membuka pikiran saya, meyakinkan saya, menguatkan niat saya untuk mengikuti jejaknya terus bersekolah. Dialah yang membisikkan kepada saya, jalan ini akan sangat sunyi dan saya akan sendirian berjalan. Dia juga yang menunjukkan pada saya, pada akhirny

Kemasan

Perjalanan dua hari mengunjungi tempat-tempat wisata di Bandung Selatan dan Bandung Utara sangat berkesan. Indonesia sungguh indah wisata alamnya. Bukan hanya alam yang ditawarkan tetapi perjalanan menuju lokasi wisata itu juga sangat menyenangkan. Hamparan sawah, gunung, rumah,  dan aktivitas penduduk membuat perjalanan itu menjadi semakin menarik. Apalagi masyarakat di sekitar lokasi wisata sangat ramah dan bersahabat dengan pendatang, bertambahlah nilai plus plus yang saya berikan untuk perjalanan saya berwisata di Jawa Barat. Menurut saya, pengelolaan tempat wisata masih dapat ditingkatkan. Paling miris, melihat sampah yang bertebaran di lokasi yang mengurangi keindahan alam yang sangat-sangat bersahaja. Bagaimanapun kesadaran masyarakat untuk memelihara kebersihan masih sangat kurang. Pengelola mungkin kewalahan untuk mengatasi masalah sampah ini. Rasanya berwisata tanpa membuang bekas tempat makanan dan minuman atau sekedar kantong plastik sembarangan masih belum lengkap. T

kebetulan-kebetulan

Semua kebetulan-kebetulan yang terjadi dalam hari-hari saya akhir-akhir ini, membuat saya berpikir-pikir bahwasanya tidak ada kebetulu\an yang benar-benar kebetulan. Semua itu mungkin semua sudah digariskan, sudah tertulis, akan terjadi, hanya saja saya masih harus menunggu semua itu terjadi. Seperti kebetulan saya, nenek, dan mamak tiba-tiba hanya berjarak tiga jam perjalanan travel karena kami kebetulan melanjutkan pendidikan pada saat yang sama. Kebetulan juga ada ikram, faizin dan Meutia di Kota yang sama sehingga kami bisa berjalan-jalan bersama-sama, dalam kebahagiaan yang tak ada bandingnya. Tertawa dan bercanda membuang semua penat dan gerah. Hingga saya ketika kembali lagi ke Jakarta, masih ragu, apakah dua hari jalan-jalan itu benar-benar terjadi karena jika dilihat ke belakang, rasaya tak bisa terbayangkan, mengingat kami dipertemukan di Pulau kecil sana, berseragam dan bekerja di tempat yang sama. Lalu kebetulan yang tak bisa saya mengerti, sahabat saya akan berja