Posts

Showing posts from September, 2010

Minta maaf pada seekor harimau

Akhir-akhir ini aku sedang mengumpulkan keberanian untuk meminta maaf setulus hati kepada orang-orang yang telah aku sakiti sengaja ataupun tak sengaja. Salah satunya minta maaf dengan seekor harimau, yang beberapa bulan ini kami tak bertegur sapa. Kami tinggal di pulau yang sama, sekali-kali bertemu, tapi kami saling memalingkan wajah. Lucunya kejadian saling tak bertegur sapa dan sakit hati ini entah apa asal muasalnya. Tiba-tiba saja, rasa enggan itu datang dan kami sepakat menghentikan komunikasi lahir batin. Semalam aku kirimkan juga sms itu, setelah memikirkannya berbulan-bulan, menimbang dan seterusnya.. maka aku membaca bismillah ketika menekan tombol send. Berhubung kata favorit si harimau adalah "Bukan urusanku.." maka aku bersiaplah menerima jawaban sms yang paling menyakitkan, toh aku sudah minta maaf.. Tak lama, si harimau membalas smsku, dengan sangat hangat.. dan ketika aku akan membalas smsnya lagi, harimau menelponku.. tertawa-tawa dan katanya ingin bertemu a

forget me not

"it's getting too complicated Mungkin kamu benar, waktunya kurang tepat kapan-kapan saja kita bertemu lagi.. Kita sudah berusahakan? Jadi, Kita batalkan saja ya.." Entah kenapa, tidak pernah mudah berurusan dengannya, apalagi hatinya.. aku tidak pernah tau apa yang terbaik yang harus lakukan.. Aku sudah menunggu dan hampir melupakan hanya terus berdoa, aku ingin mengucapkan selamat tinggal sebelum dia dan aku melangkah ke arah yang berbeda sudah lama aku ingin melepasnya, mengatakan, semua yang terjalani begitu indah dan kita selesaikan saja ketika masih indah tak ada kesedihan yang terlalu ketika rencana berubah aku menerimanya mungkin ini waktu yang tepat untuk mengakhiri tapi dia selalu datang kembali dalam dua tiga kata banyak titik-titik yang harus aku isi namun anehnya, makna yang terkirim bersama aksara itu begitu banyak, menyentuh dan meluapkan apa yang tak pernah terkirimkan kali ini aku harus mengambil jalan yang berbeda yang tak pern

Beli Buku = Beli Kucing dalam Plastik

Liburan lebaran kemarin aku sempat dengan adikku mampir di sebuah Toko Buku di Kawasan Simpang Beurawe. Sudah lama aku mendengar tentang toko buku ini karena mereka pernah mengiklankan tentang sekolah menulisnya beberapa tahun lalu. Ide tentang sekolah menulis saja sudah sangat menggugah apalagi aku dengar mereka juga menerbitkan buku dari alumni sekolah menulis. Sayang di sayang karena aku hanya menghabiskan weekend di Banda dan aku tidak punya kenderaan di Banda, baru kemarinlah aku berhasil sampai di toko itu. Ternyata koleksi bukunya sungguh membuatku bahagia, pilihan buku-bukunya sangat beragam dan mencerminkan visi misi toko buku ini untuk memberi warna baru dalam dunia per-tokobuku-an di banda aceh yang sangat memprihatinkan. Koleksi toko buku ini diantaranya buku dengan tema gender, feminisme, pergerakan, media, dan yang paling aku suka buku-buku tentang Aceh yang mungkin sangat mustahil ditemukan di toko-toko buku lain di Banda Aceh. Koleksi novel-novelnya juga sangat menanta

untuk sahabatku di sabang

Aku ingin memberi semangat kepada teman-teman belajarku yang menyenangkan, teruntuk yang akan berangkat ke medan mengikuti tes TPA Sabtu ini. Mungkin bagi kalian berat meninggalkan atau terpaksa harus membawa keluarga untuk satu hari dengan tantangan menyelesaikan 250 soal itu atau untuk kalian yang mencairkan tabungan yang tak seberapa untuk membiayai perjalanan ini dan untuk kalian yang bersusah payah mengurus kertas-kertas penting untuk kelengkapan perjalanan. Bersabarlah sahabat-sahabatku, sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Meraih mimpi tidak pernah mudah tapi kita yakin bersama tidak ada yang sia-sia. Mimpi kita itu begitu berharga dan selangkah lagi akan kita raih dengan kemenangan. Kuatlah, untuk semua ketakutan akan kegagalan yang rasanya begitu ingin melumatkan semua keberanian kita mewujudkan cita-cita. Tersenyumlah sahabatku, untuk kebersamaan dan keyakinan kita akan tetap bersama dan saling menolong dalam ketulusan. Dan bila kalian harus memilih, di antar

Langit Adelaide pada 1 Syawal

Menulis blog yang aku rencanakan hanya pekerjaan sampingan, mulai memaksaku menjadikannya suatu rutinitas. Mungkinlah mungkin ini yang namanya kebiasaan, alah bisa karena biasa. Tiap pagi, sambil mandi memikirkan mau menulis apa hari ini. Malam mau tidur menceri-cari ide untuk menulis. He..he.. segitunya.. tak apa-apalah, lama-lama juga bosan. Blognya ditinggalin sunyi sepi. Hari ini aku mau cross posting tulisan pesanan temanku tentang lebaran di Adelaide. Sayangnya, aku gak bisa upload foto berhubung koneksi yang jelek tak sanggup mengupload foto. Ini tulisannya.. Langit Adelaide pada 1 Syawal Seperti lirik lagu dangdut terkenal, “dua kali lebaran tak pulang-pulang”, saya rasakan juga tahun 2007 dan 2008 lalu. Tak terasa sudah dua tahun berlalu, tapi kenangan berlebaran atau berhari raya jauh dari kampung halaman masih lekat dalam ingatan. Seumur hidup, sejauh-jauhnya merantau, pasti jika hari raya Idul Fitri tiba mudik tak pernah terlewatkan. Namun, kesibukan sebagai mahasiswa yang

Scholarship Interview Tips and Trick

Hari ini aku mau nulis tips and tricks untuk interview beasiswa yang agak-agak tricky. Tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman mengikuti beberapa interview beasiswa yang tak ada habisnya. Tentu banyak stupid things yang terjadi sengaja atau tidak sengaja, karena murni keketidaktauan atau ketidakpedulian tapi ada beberapa tips yang bisa memaksimalkan usaha kita menguranginya. Sebelum hari-ha (ha..ha..) interview 1. Pakaian yang dikenakan buat wawancara, perlu dipikirkan pakaian yang nyaman dan tampak smart di depan interviewer. Pilihan baju teman-teman yang mau interview berdasarkan pengamatan : a. Baju seragam kerja kantor (buat yang pns, pilihan paling mudah gak perlu mikir ganti baju kalau interview pas hari kerja) tapi menurutku kalau ada waktu buat ganti baju ganti baju aja habis kesannya kantoran dan belum siap menjadi mahasiswa lagi (iyakah?) b. Jas dan dasi, resmi dan rapi. Agak-agak kaget ngeliat seorang cowok yang rapi banget dengan jas, dasi, dan celana jeans. c. Baju kaos

Menunggu oh menunggu

Semalam hujan, selesai teraweh langsung masuk kamar, tak berminat mengikuti drama Korea di KBS yang biasanya tak pernah terlewat. Sambil baca-baca tiba-tiba ketiduran dan terbangun oleh bunyi sms. Sms dari seorang teman yang sama-sama ikut interview salah satu beasiswa yang harusnya pengumumannya akhir bulan Agustus ini. Satu sisi, aku sudah tidak terlalu berharap, mengingat ketika interview, interviewernya tidak terlalu tertarik dengan research proposalku. Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan juga tidak bisa aku ikuti dengan baik, dalam artian aku tidak bisa menyenangkan hati Bapak-bapak itu dengan jawabanku. Wawancaranya 20 menit, lumayan singkat dan padat, menunggu gilirannya yang lumayan lama sekitar dua jam. Dua jam dihabiskan dengan ngobrol-ngobrol dengan sesama yang mau interview sambil menghilangkan nervous dan mengisi waktu. Setiap hari aku memang ngecek email sekalian ngintip-ngintip email pemberitahuan yang tak kunjung tiba. Hari-hari the end of august berlalu begitu saja d