Posts

Showing posts from June, 2008

inspirasi

berapa ratus kata lagi harus kutulis, tidaklah sepenting seberapa banyak yang telah kupahami dalam usahaku menerobos proses apa yang harus aku lakukan saat semua tak bisa menjelma jadi kata atau kalimat seberapa keras aku harus berusaha agar aku dapat yang aku mau haruskah terus menunggu atau melarikan diri dalam riuh langkah atau menutup mata sebentar berusaha keras mencari inspirasi di antara terang putih lampu abjad penuh makna atau secangkir teh dan biskuit fotomu tersenyum kecil di pojok meja pikiranku lari padamu, "kenapa hari ini tidak menyapaku.." aku merindukanmu dalam lembar putih yang kuharap cepat terisi

harusnya

harusnya aku ada di sana bukan di sini terkurung dalam kata di sana, di tempat kita bisa memandang langit dan melihat sungai sambil menikmati kopi dingin berbalur cream dan menikmati penganan panas sambil menghapus debu yang terserak di meja sesekali kumainkan pipet di gelas memutar-mutar sendok tertawa dan tertawa dengan cerita-cerita mu yang tak ada habisnya harusnya aku ada di sana dan sore terhabiskan saat kamu mengantarkan pulang senyummu larut di senja yang menelan gerahku memandang hidup

sea

sejauh apa dirimu mengenal aku dan aku mengenalmu? kalau saja mantra abrakadabramu bisa mengalahkan sim salabim dan semua bisa diselesaikan saat laut surut dan bulan berhenti menarik dan menggenggam saat itu mungkin aku menunggumu dipersimpangan untuk melihatmu sepenuh-penuh sosok

singgah

mungkin kita hanya singgah sebentar bertukar alamat untuk bisa saling mengunjungi kalau nanti sempat dan dua baris tiga baris cukup untuk menjadi bukti kita pernah saling menyinggahi dan bertukar alamat

satu

semakin jauh rasanya jarak yang terbentang kala pelan saja aku bertanya "Apakabar?" sudah lama tidak mendengar kabarmu "Bagaimana akhir minggumu?" jawaban pendekmu aku lupa lalu dengan sopannya kamu bertanya padaku tentang akhir mingguku akhir minggu kuhabiskan untuk memikirkanmu memikirkanmu menembus langit biru dan awan putih tempat aku menggantung harapku memikirkan untuk menjauh (walau seharusnya, aku ingin katakan aku ingin dekat) memikirkan untuk beri jeda sedepa (walau harusnya, aku ingin selalu berbicara denganmu) "Apakabar?" bila nanti kamu bertanya lagi akan kujawab aku sudah memutuskan aku baik-baik saja dengan semua ini dengan semua ketidakpastian yang ada hanya sebaik-baik perasaan akan ada yang terbaik "Bagaimana akhir minggumu?" akhir minggu kuhabiskan memikirkan bagaimana membuatmu semakin dekat dan tak beranjak dari hariku.. maka pertanyaan apakabar dan akhir minggu akan jadi lebih bermakna

tidak sederhana

menulis ini semua mungkin sangat sederhana memilih acak kata merangkai pelan kalimat memadankan suasana dan perasaan lalu baris-baris tanpa makna tertulis begitu saja bila membacanya sepenuh hati yakinkan akan ada selalu aku yang menulis untukmu sederhana hadirmu acak lagak pertanyaanmu jadi padanan hilang lenyapmu merekatkan harimu dan hariku dalam rekatan yang tak sederhana seperti ketidakmengertianmu membacanya

..

jika kembali satu hari hujan turun pelan lalu menggumpal menunggu awan menitikkan putihnya atau kelamnya dalam pengharapanku yang paling dalam kenanglah sore-sore kita di beranda menantang senja menggeliat dalam tawa dan senyum tentang kemurnian embun yang telat turun setelah tadi pagi masihkah akan ada beranda itu menungguku pulang dan menantimu singgah menghangatkan lantainya dengan binar dan pojok hangat tempat istirahatkan hati pulanglah beranda itu menunggu kita

soul mate 2

Benarkah kita pasangan jiwa? saat kita kembali pada waktu yang tak tepat kesibukan yang memisahkan dan hari yang terlalu pendek kata-kata dari masa lalu nyaman peninggalan kemarin dan tersadar tidak akan pernah cukup untuk hati kita yang terlalu sering menghilang dan bersembunyi di sudut mungkinkah? masih kita saling memasangkan purnama pada langit hati yang begitu kelam haruskah kita merelakan langkah saling menjauh hanya karena sesuatu yang terasa tidak penuh lagi kita tak punya banyak waktu untuk mempertemukan jiwa kita dan mungkin kita tetap pasangan jiwa dalam kemarin kita

tetaplah ada

Hal-hal kecil yang kita bagi dalam seharian menyusuri mimpi lalu tawa yang tersaji dan senyum pengantar pergi relakan sebuah sepi terisi setengah dan kekosongan tak lagi penuh untuk perjumpaan esok hari itu saja sudah cukup, tetaplah ada dan ada dengan hidup dan gelak yang tak pernah habis

soul mate

soul mate, benarkah kita pasangan jiwa? karena kamu mengerti apa yang aku katakan kamu mengatakan apa yang ingin aku dengar dan kita berbicara dalam bahasa yang sama karena kamu tertawa ketika aku melucu dan aku tak tahan menahan tawa ketika kamu melucu meski tidak terlalu lucu, kita tetap tertawa karena kamu mengenalku seperti aku mengenalmu mengenal betapa mood bisa turun naik ngambek itu menyenangkan kita bisa sangat percaya diri sekaligus merasa sangat tak berdaya pada jeda semenit masihkah kita pasangan jiwa ketika kamu menolak menyanyikan nina bobo malah membahas isi koran hari ini membuatku terjaga ingin mendebatmu kenapa tidak kita bicarakan saja tentang "kita" yang terpisah oleh terlalu banyak detil ketidakmungkinan tapi masih saja kembali dan kembali diyakinkan bahwa kita adalah soul mate bukankah tak terlalu sulit kita untuk saling menemukan dan saling membuang lalu saling bertemu dan saling melupakan biar saja ide tentang soul mate ini membuat kita sedikit tenang

kangen

seperti apakah rasa kangen itu? sudah kulupakan rasanya berteman kangen dalam jendela bis yang melaju lambat dan pagi ketika aku melangkah dan malam ketika aku ingin tidur kangen itu adalah sesuatu yang bisa membuat lupa ketika ingin mengerjakan tugas, hmm malah melakukan hal yang tak penting hal tak penting untuk sekedar menepis sedikit senyum simpul yang mungkin membuatku kangen berdiam mungkin bisa mengurangi kangen pura-pura tak tau aku sedang kangen atau tertawa mungkin bisa meredam kangen air mata apalagi, hanya membuat kangen semakin nyata menelusuri kemarin kita ketika kangen masih jadi sebuah kata yang wajar kangenilah aku karena aku juga kangen dan kubiarkan aku kangen kamu tak lupa kukatakan kangennya aku pada langit kamar dan layar komputerku pada kertas yang tempat kucurahkan ideku ide tentang melamunkan kangen hmm, semakin kangen saja jadinya dimana? sedang apa? sudah makan? masih bolehkah bertanya, hanya untuk mencairkan sedikit kangen dan melegakan perasaan ini.. buat C

pertanyaan

Ternyata kadang menjawab pertanyaan itu tidaklah mudah. Pertanyaan sederhana tapi tetap saja susah untuk dijawab. setelah dijawab kadang jawaban tak memuaskan si penanya. jadi baiknya dijawab atau dijawab dengan senyum saja. apakah orang yang bertanya benar-benar ingin tau? atau dia hanya ingin memastikan apakah pertanyaannya cukup bisa dijawab atau tidak seharusnya ditanyakan. apakah pertanyaan-pertanyaan bodoh harus dijawab pula? apakah ada yang namanya pertanyaan bodoh? bukankah lebih mudah bertanya daripada menjawab? atau lebih baik menjawab daripada bertanya? terlalu banyak pertanyaan tidak baik juga. tidak selalu baik dan tidak akan lebih baik. jawaban juga seperti itu, lebih baik tidak dijawab atau lebih baik menjawab sangat susah untuk dibedakan. lalu kalau tidak ada lagi pertanyaan dan jawaban, apakah itu juga lebih baik? lebih baik menurut siapa? Lalu pentingkah selalu bertanya dengan pertanyaan yang tidak penting? Tidak bisakah hanya menyimpannya di dalam kepala saja? Ya, bi